Tahun 2016 merupakan
tahun perdana SMAN 68 Jakarta melaksanaan
Ujian Nasional Berbasis Komputer (Computer Based Test / CBT) yang
sebelumnya dengan Paper Basd Test (PBT). Apakah bedanya antara PBT dan CBT?
Tentunya kita sudah biasa dengan sistem PBT yaitu
pelaksanan UN dengan menggunakan kertas soal sedangkan pelaksanaan UN Computer
Based Test (CBT) yaitu dengan
memanfaatkan komputer yang tersedia di masing-masing sekolah dengan didukung
oleh para tenaga ahli dalam bidang IT.
SMAN 68 memberdayakan para guru dan karyawan
yang memiliki keahlian dalam bidang IT dalam hal ini jaringan dan program
computer untuk dijadikan sebagai tenaga ahli dalam pelaksanaan CBT. Apakah tugas mereka ? Mereka bertugas sebagai Proktor dan
Teknisi. Sejak sistem CBT digulirkan oleh Kemendiknas pada tahun 2015, peran
dan tugas proctor dan teknisi begitu familiar di instansi yang terkait dengan
pelaksanaan CBT di sekolah.
Proktor SMAN 68 mengecek program
Apakah tugas proktor? Dalam pengertian sederhana Proktor adalah orang atau pihak yang ditunjuk dan
ditugaskan untuk bertanggungjawab mengendalikan server di sebuah sekolah.
Seperti yang diketahui bahwa UNBK sebenarnya menggunakan sistem semi online.
Jadi sekolah harus mengunduh terlebih dan melakukan sinkronisasi semua data
dari pusat terlebih dahulu baru kemudian dimasukkan ke dalam server sekolah.
Sekolah pelaksana UNBK harus mempunyai
seorang tenaga ahli untuk memasukkan semua data dari pusat ke dalam server, dan
orang tersebutlah yang dinamakan dengan Proktor.
Ketika hari pelaksanaan UNBK tiba, seorang
proktor juga berwenang meminta token dari pihak pusat supaya dapat membuka
semua soal yang terdapat di setiap sekolah.
Orang yang bertugas sebagai proktor tersebut
selanjutnya mempunyai tugas penting untuk menjaga server dari jaringan client
di dalam ruangan yang menjadi tempat pelaksanaan ujian agar tetap terkoneksi
dengan baik.
Dalam sistem UN secara manual, hanya akan dijaga oleh dua orang pengawas saja. Hal ini berbeda dalam UNBK yang nantinya akan dijaga oleh tiga orang pihak sekaligus, yaitu satu orang proktor, satu pengawas, dan satu teknisi komputer.
Selain itu, ia juga harus mampu memperbaiki berbagai persoalan teknis jaringan yang bisa saja dihadapi dalam pelaksanaan UNBK. Misalnya saja tidak bisa login ke sistem, soal yang tidak tampil dan berbagai masalah teknis lainnya.
Ketika ujian sudah selesai dilaksanakan bukan berarti tugas proktor lantas usai. Seorang proktor juga harus mengunggah jawaban peserta didik ke server pusat. Supaya data jawaban UN bisa masuk ke server pusat.
Tugas dan peran proktor dalam pelaksanakan UNBK memang sangat penting. Ia harus bertanggungjawab secara teknis mengenai pelaksanaan UN di sebuah sekolah mulai dari tahap persiapan sampai dengan pengiriman jawaban UN ke server pusat.
Dalam sistem UN secara manual, hanya akan dijaga oleh dua orang pengawas saja. Hal ini berbeda dalam UNBK yang nantinya akan dijaga oleh tiga orang pihak sekaligus, yaitu satu orang proktor, satu pengawas, dan satu teknisi komputer.
Selain itu, ia juga harus mampu memperbaiki berbagai persoalan teknis jaringan yang bisa saja dihadapi dalam pelaksanaan UNBK. Misalnya saja tidak bisa login ke sistem, soal yang tidak tampil dan berbagai masalah teknis lainnya.
Ketika ujian sudah selesai dilaksanakan bukan berarti tugas proktor lantas usai. Seorang proktor juga harus mengunggah jawaban peserta didik ke server pusat. Supaya data jawaban UN bisa masuk ke server pusat.
Tugas dan peran proktor dalam pelaksanakan UNBK memang sangat penting. Ia harus bertanggungjawab secara teknis mengenai pelaksanaan UN di sebuah sekolah mulai dari tahap persiapan sampai dengan pengiriman jawaban UN ke server pusat.
Dalam melaksanakan tugasnya itu para proctor
berkoordinasi dengan para teknisi dalam mempersiapkan
infrastruktur TIK yang dipersyaratkan UNBK. Tugas teknisi antar lain;
- koneksi server terhubung internet
- ip addrress komputer klien statik
- auto sleep
- cek koneksi
server-klien
- menerima dan
menandatangi pakta integritas
Para proktor dan teknisi pun tidak akan dapat melaksanakan tugasnya secara sempurna tanpa keterlibatan para panitia lainnya yang selalu siap dengan jobdesnya masing-masing.
Inilah para Proktor dan
Teknisi beserta para panitia CBT SMAN 68, yang telah berhasil dalam mengawali
era digitalisasi di akhir penilaian sekolah sejak tahun 2016.
Para Proktor dan Teknisi beserta Panitia CBT SMAN 68 Jakarta |
Dengan berkoordinasi langsung dengan Kepala SMAN 68 Jakarta Dra. Adwiana
Hardiyanti, M.Pd sebagai Penanggung Jawab dan Wakil kurikulum Drs. Tolib, M.M sebagai Ketua Pelaksana dan Para Pengarah yaitu Dra. Widiartinny, M.Pd sebagai Wakil Sarana dan Prasarana, Anwar Farid, M.Pd sebagai
Wakil Kesiswaan dan Kepala Tata Usaha
Drs. Agus Asikin, M.Pd beserta para panitia lainnya, SMAN 68 siap melaksanakan kembali UNBK 2019.
Persiapan SMAN 68 saat UNBK 2017
Proktor dan Teknisi 68 teruslah bersemangat agar obor digitalisasi di SMAN 68 semakin eksis dalam proses KBM yang akan mengantarkan kesuksesan Peserta Didik di era mileneal ini.
Teruslah bersinergi sebagai Pejuang digitalisasi.
ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
ReplyDeletePromo Fans**poker saat ini :
- Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
- Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
- Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^